Assalaamu’alaikum
w.b.t,
Penulisan ini adalah berdasarkan bukti dan nas dari
Alkitab, tentang kebenaran bahwa Nabi Isa atau Yesus a.s TIDAK DISALIB malah
nabi Allah itu diangkat ke langit dan diganti mukanya oleh Allah, Yang Maha Berkuasa.
Penulisan ini juga tidak berarti menghina dan merendah agama Kristen
dan penganutnya, karena bagi muslim, Yesus adalah nabi yang mulia. Cuma karena rasa
tanggungjawab dan sayang kepada kalian untuk menjelas hal yang benar, maka kalian harus membacanya dengan teliti dan
perlahan dengan penuh penghayatan.
Tahukah kalian, Alkitab menyebut siapa pun yang disalib adalah terkutuk, berarti kematian seorang yang disalib adalah terlaknat.
Tahukah kalian, Alkitab menyebut siapa pun yang disalib adalah terkutuk, berarti kematian seorang yang disalib adalah terlaknat.
“Apabila seseorang berbuat dosa yang sepadan dengan hukuman mati, lalu ia dihukum mati, kemudian kau gantung dia pada sebuah tiang, maka janganlah mayatnya dibiarkan semalam-malaman pada tiang itu, tetapi haruslah engkau menguburkan dia pada hari itu juga, sebab seorang yang digantung terkutuk oleh Allah; janganlah engkau menajiskan tanah yang diberikan TUHAN, Allahmu, kepadamu menjadi milik pusakamu." (Ulangan 21: 22-23)
Nah, apakah kalian yakin bahwa Yesus disalib kerna mau menebus dosa manusia? Apa pernah Yesus bilang begitu?
Pertama kita harus tahu berdasar kepada Perjanjian Baru sendiri menyebut bahwa murid-murid Yesus telah melarikan diri pada saat peristiwa penangkapan terjadi. Hanya seorang yang menjadi saksi mata peristiwa dari sebelum penangkapan sampai penyaliban, yaitu Saint Peter / Petrus.
Mari kita telusuri Surat Matius ini
26:34 Yesus berkata kepadanya: “Aku berkata
kepadamu, sesungguhnya malam ini, sebelum ayam berkokok, engkau telah
menyangkal Aku tiga kali.”
26:35 Kata Petrus kepada-Nya: “Sekalipun aku harus mati bersama-sama Engkau, aku takkan menyangkal Engkau.” Semua murid yang lain pun berkata demikian juga.
26:35 Kata Petrus kepada-Nya: “Sekalipun aku harus mati bersama-sama Engkau, aku takkan menyangkal Engkau.” Semua murid yang lain pun berkata demikian juga.
Ayat-ayat di atas JELAS menunjukkan murid2 Yesus mengatakan bahwa mereka TIDAK AKAN menyangkal Yesus walau mati sekali pun. Dan lihat pula ayat selanjutnya di bawah ini, menyebut bahwa setelah itu murid2 Yesus semua melarikan diri.
26:55 Pada saat itu Yesus berkata kepada orang
banyak: “Sangkamu Aku ini penyamun, maka kamu datang lengkap dengan pedang dan
pentung untuk menangkap Aku? Padahal tiap-tiap hari Aku duduk mengajar di Bait
Allah, dan kamu tidak menangkap Aku.
26:56 Akan tetapi semua ini terjadi supaya genap yang ada tertulis dalam kitab nabi-nabi.” Lalu semua murid itu meninggalkan Dia dan melarikan diri.
26:56 Akan tetapi semua ini terjadi supaya genap yang ada tertulis dalam kitab nabi-nabi.” Lalu semua murid itu meninggalkan Dia dan melarikan diri.
Tetapi
Petrus mengikut Yesus dari jauh, seperti pada ayat lanjutan berikut :
26:57 Sesudah mereka menangkap Yesus, mereka
membawa-Nya menghadap Kayafas, Imam Besar. Di situ telah berkumpul ahli-ahli
Taurat dan tua-tua.
26:58 Dan Petrus mengikuti Dia dari jauh sampai ke halaman Imam Besar, dan setelah masuk ke dalam, ia duduk di antara pengawal-pengawal untuk melihat kesudahan perkara itu.
26:58 Dan Petrus mengikuti Dia dari jauh sampai ke halaman Imam Besar, dan setelah masuk ke dalam, ia duduk di antara pengawal-pengawal untuk melihat kesudahan perkara itu.
Kemudian pada peristiwa salib pula seperti ayat di bawah;
26:63 Tetapi Yesus tetap diam. Lalu kata Imam
Besar itu kepada-Nya: “Demi Allah yang hidup, katakanlah kepada kami, apakah
Engkau Mesias, Anak Allah, atau tidak.”
26:64 Jawab Yesus: “Engkau telah mengatakannya. Akan tetapi, Aku berkata kepadamu, mulai sekarang kamu akan melihat Anak Manusia duduk di sebelah kanan Yang Mahakuasa dan datang di atas awan-awan di langit.”
26:65 Maka Imam Besar itu mengoyakkan pakaiannya dan berkata: “Ia menghujat Allah. Untuk apa kita perlu saksi lagi? Sekarang telah kamu dengar hujat-Nya.
26:64 Jawab Yesus: “Engkau telah mengatakannya. Akan tetapi, Aku berkata kepadamu, mulai sekarang kamu akan melihat Anak Manusia duduk di sebelah kanan Yang Mahakuasa dan datang di atas awan-awan di langit.”
26:65 Maka Imam Besar itu mengoyakkan pakaiannya dan berkata: “Ia menghujat Allah. Untuk apa kita perlu saksi lagi? Sekarang telah kamu dengar hujat-Nya.
Tetapi
saat datang seorang perempuan menanyakan kepada Petrus apa dia mengenal atau
tidak Yesus itu, Petrus langsung menyangkalnya. Padahal sebelumnya Petrus sudah
berjanji kepada Yesus bahwa dia tidak akan MENYANGKAL Yesus, seperti yang
disebutkan dalam ayat-ayat di atas sebelumnya tadi.
26:69 Sementara itu Petrus duduk di luar di
halaman. Maka datanglah seorang hamba perempuan kepadanya, katanya: “Engkau
juga selalu bersama-sama dengan Yesus, orang Galilea itu.”
26:70 Tetapi ia menyangkalnya di depan semua orang, katanya: “Aku tidak tahu, apa yang engkau maksud.”
26:71 Ketika ia pergi ke pintu gerbang, seorang hamba lain melihat dia dan berkata kepada orang-orang yang ada di situ: “Orang ini bersama-sama dengan Yesus, orang Nazaret itu.”
26:72 Dan ia menyangkalnya pula dengan bersumpah: “Aku tidak kenal orang itu.”
26:73 Tidak lama kemudian orang-orang yang ada di situ datang kepada Petrus dan berkata: “Pasti engkau juga salah seorang dari mereka, itu nyata dari bahasamu.”
26:74 Maka mulailah Petrus mengutuk dan bersumpah: “Aku tidak kenal orang itu.” Dan pada saat itu berkokoklah ayam.
26:75 Maka teringatlah Petrus akan apa yang dikatakan Yesus kepadanya: “Sebelum ayam berkokok, engkau telah menyangkal Aku tiga kali.” Lalu ia pergi ke luar dan menangis dengan sedihnya.
26:70 Tetapi ia menyangkalnya di depan semua orang, katanya: “Aku tidak tahu, apa yang engkau maksud.”
26:71 Ketika ia pergi ke pintu gerbang, seorang hamba lain melihat dia dan berkata kepada orang-orang yang ada di situ: “Orang ini bersama-sama dengan Yesus, orang Nazaret itu.”
26:72 Dan ia menyangkalnya pula dengan bersumpah: “Aku tidak kenal orang itu.”
26:73 Tidak lama kemudian orang-orang yang ada di situ datang kepada Petrus dan berkata: “Pasti engkau juga salah seorang dari mereka, itu nyata dari bahasamu.”
26:74 Maka mulailah Petrus mengutuk dan bersumpah: “Aku tidak kenal orang itu.” Dan pada saat itu berkokoklah ayam.
26:75 Maka teringatlah Petrus akan apa yang dikatakan Yesus kepadanya: “Sebelum ayam berkokok, engkau telah menyangkal Aku tiga kali.” Lalu ia pergi ke luar dan menangis dengan sedihnya.
Nah,
sekarang jelas di situ bahwa dalam Perjanjian Baru, hanya Petrus seorang yang
menjadi saksi peristiwa penyaliban itu di kalangan murid2 Yesus. Petrus mengatakan dia tidak mengenal Yesus saat ditanya oleh seorang perempuan. Jika
dia mengaku mengenal Yesus, mungkin Petrus akan dihukum bunuh di situ.
Yuk, kita flash back ke belakang pula…….
Perhatikan wasiat Yesus sebelum peristiwa penangkapan dan peristiwa salib kepada murid-muridnya.
Segala wasiat Yesus itu amat tepat dan nyata sekali dengan peribadi Muhammad
s.a.w,
Yohanes 16:13 Tetapi apabila Ia datang, yaitu Roh Kebenaran, Ia
akan memimpin kamu ke dalam seluruh kebenaran; sebab Ia tidak akan berkata-kata
dari diri-Nya sendiri, tetapi segala sesuatu yang didengar-Nya itulah yang akan
dikatakan-Nya dan Ia akan memberitakan kepadamu hal-hal yang akan datang.
16:14 Ia akan memuliakan Aku, sebab Ia akan memberitakan kepadamu apa yang diterimanya dari pada-Ku.
16:15 Segala sesuatu yang Bapa punya, adalah Aku punya; sebab itu Aku berkata: Ia akan memberitakan kepadamu apa yang diterimanya dari pada-Ku.”
16:16 “Tinggal sesaat saja dan kamu tidak melihat Aku lagi dan tinggal sesaat saja pula dan kamu akan melihat Aku.”
16:14 Ia akan memuliakan Aku, sebab Ia akan memberitakan kepadamu apa yang diterimanya dari pada-Ku.
16:15 Segala sesuatu yang Bapa punya, adalah Aku punya; sebab itu Aku berkata: Ia akan memberitakan kepadamu apa yang diterimanya dari pada-Ku.”
16:16 “Tinggal sesaat saja dan kamu tidak melihat Aku lagi dan tinggal sesaat saja pula dan kamu akan melihat Aku.”
Dan perhatikan ayat ini baik-baik,
16:16 “Tinggal sesaat saja dan kamu tidak melihat Aku lagi dan
tinggal sesaat saja pula dan kamu akan melihat Aku.”
Setelah
itu, murid2nya tidak melihat Yesus lagi, tetapi melihat manusia lain yang
diserupakan dengan Yesus, dan Yesus diserupakan dengan manusia lain,
kemudiannya Allah mengangkatnya ke langit
Dalam Yohanes itu Yesus menambah lagi di
ujungnya,
16:28 Aku datang dari Bapa dan Aku datang ke dalam dunia; Aku
meninggalkan dunia pula dan pergi kepada Bapa.”
Dia
tidak mengatakan dia kembali bersatu dengan bapa, tetapi pergi kepada bapa. Memangnya
sesiapa aja yang meninggal dunia akan kembali kepada Allah, bukan cuma Yesus
seorang.
Kita
semua datang dari Allah dan akan kembali kepadaNya untuk diadili. Bukan Yesus
seorang aja, maka harus mengerti di situ.
Kemudian lihat pula dialog Yesus kepada Tuhan
dalam Yohanes 17 berikutnya,
17:3 Inilah hidup yang kekal itu, yaitu bahwa
mereka mengenal Engkau, satu-satunya Allah yang benar, dan mengenal Yesus
Kristus yang telah Engkau utus.
17:4 Aku telah mempermuliakan Engkau di bumi dengan jalan menyelesaikan pekerjaan yang Engkau berikan kepada-Ku untuk melakukannya.
17:5 Oleh sebab itu, ya Bapa, permuliakanlah Aku pada-Mu sendiri dengan kemuliaan yang Kumiliki di hadirat-Mu sebelum dunia ada.
17:4 Aku telah mempermuliakan Engkau di bumi dengan jalan menyelesaikan pekerjaan yang Engkau berikan kepada-Ku untuk melakukannya.
17:5 Oleh sebab itu, ya Bapa, permuliakanlah Aku pada-Mu sendiri dengan kemuliaan yang Kumiliki di hadirat-Mu sebelum dunia ada.
Yesus tidak mengatakan ‘aku telah memuliakan
aku’. Tetapi Yesus mengatakan aku telah memuliakan Engkau, Nah, lihat di situ
peribadi yang berbeda, bukan peribadi yang sama
Aku dengan Engkau adalah DUA entiti yang berbeda,
kalian Kristen belajar dari mana Aku dan Engkau adalah sama? Dari pemerintah
Roma?
Lihat lagi selanjutnya,
17:8 Sebab segala firman yang Engkau sampaikan
kepada-Ku telah Kusampaikan kepada mereka dan mereka telah menerimanya. Mereka
tahu benar-benar, bahwa Aku datang dari pada-Mu, dan mereka percaya, bahwa
Engkaulah yang telah mengutus Aku.
17:9 Aku berdoa untuk mereka. Bukan untuk dunia Aku berdoa, tetapi untuk mereka, yang telah Engkau berikan kepada-Ku, sebab mereka adalah milik-Mu
17:9 Aku berdoa untuk mereka. Bukan untuk dunia Aku berdoa, tetapi untuk mereka, yang telah Engkau berikan kepada-Ku, sebab mereka adalah milik-Mu
Yesus mengatakan bahwa Tuhan telah MENGUTUSKAN
dia. UTUSAN sama arti dengan RASUL. RASUL / UTUSAN , jelas di situ Yesus hanya
UTUSAN / RASUL dari Allah, bukan Allah itu sendiri.
Kemudian dia lanjut lagi,
17:11 Dan Aku tidak ada lagi di dalam dunia,
tetapi mereka masih ada di dalam dunia, dan Aku datang kepada-Mu. Ya Bapa yang
kudus, peliharalah mereka dalam nama-Mu, yaitu nama-Mu yang telah Engkau
berikan kepada-Ku, supaya mereka menjadi satu sama seperti Kita.
Perhatikan frasa “supaya mereka menjadi satu
sama seperti Kita” , Jadi kalau manusia bersatu bersama Yesus, maka manusia
juga adalah Allah? Begitu?
Padahal arti bersatu itu tidak seharusnya
bersatu TUBUH/JASAD. Bersatu hati juga bisa dibilang BERSATU.
Apabila DUA manusia bersatu hati, apa menurut
kalian dia adalah orang yang sama?? Sudah pasti BUKAN!
DUA peribadi yang bersatu hati bukan 1 entiti yang sama, ianya adalah BERSATU pada HATI
DUA peribadi yang bersatu hati bukan 1 entiti yang sama, ianya adalah BERSATU pada HATI
17:20 Dan bukan untuk mereka ini saja Aku
berdoa, tetapi juga untuk orang-orang, yang percaya kepada-Ku oleh pemberitaan
mereka;
Muslim juga percaya kepada Yesus / Isa a.s. Muslim
percaya karena ia termasuk dalam RUKUN IMAN muslim, yaitu Percaya kepada Rasul2
Muslim beriman dan percaya kepada Yesus, hanya
kamu Kristen TIDAK BERIMAN kepada Rasul Terakhir yaitu Muhammad S.a.w
Di bawah ini diulang lagi tentang BERSATU
17:21 supaya mereka semua menjadi satu, sama
seperti Engkau, ya Bapa, di dalam Aku dan Aku di dalam Engkau, agar mereka juga
di dalam Kita, supaya dunia percaya, bahwa Engkaulah yang telah mengutus Aku.
17:22 Dan Aku telah memberikan kepada mereka
kemuliaan, yang Engkau berikan kepada-Ku, supaya mereka menjadi satu, sama
seperti Kita adalah satu:
Perhatikan pada frasa “agar mereka juga di
dalam Kita” , maka manusia-manusia lain juga bisa bersatu dengan Yesus dan
Allah, maka apa semua mereka adalah Allah, begitu?
Pahamilah wahai Kristen, wasiat Yesus agar
kita INGAT pada ALLAH dalam hati ini, TIDAK TERPISAH denganNya, selami jiwa dan
raga kita menghayati KEBESARAN ALLAH. Tetapi itu tidak berarti kita adalah
ALLAH, sama artinya itu bukan berarti Yesus itu adalah ALLAH.
Yesus adalah rasulNya, yang sering mengingatiNya.
Di dalam Ilmu Tasawwuf ada istilah Bersatu dengan Allah, itu bukan berarti kita
menjadi ALLAH, tetapi HATI kita tidak melihat perkara lain melainkan ALLAH, yaitu
sering ingat, berzikir kepada Allah dan melaksanakan kewajipan dan ibadah lain
terhadap Allah, itu maksudnya.
Lihat pula pada peristiwa penangkapan Yesus,
dalam Yohanes 18
18:10 Lalu Simon Petrus, yang membawa pedang,
menghunus pedang itu, menetakkannya kepada hamba Imam Besar dan memutuskan
telinga kanannya. Nama hamba itu Malkhus.
Nah, Petrus merupakan seorang yang sangat
berani! Berani dia memutuskan telinga hamba imam besar dengan pedangnya. Sudah
jelas kan,di sini Petrus adalah seorang yang amat berani.
Tetapi mengapa saat Petrus ditanya oleh
seorang hamba wanita, dia takut untuk mengaku bahawa dia mengenal Yesus – saat
peristiwa salib itu? Begitu penakut Petrus?
Baca dalam surat Matius ni
26:69 Sementara itu Petrus duduk di luar di
halaman. Maka datanglah seorang hamba perempuan kepadanya, katanya: “Engkau
juga selalu bersama-sama dengan Yesus, orang Galilea itu.”
26:70 Tetapi ia menyangkalnya di depan semua orang, katanya: “Aku tidak tahu, apa yang engkau maksud.”
26:71 Ketika ia pergi ke pintu gerbang, seorang hamba lain melihat dia dan berkata kepada orang-orang yang ada di situ: “Orang ini bersama-sama dengan Yesus, orang Nazaret itu.”
26:72 Dan ia menyangkalnya pula dengan bersumpah: “Aku tidak kenal orang itu.”
26:73 Tidak lama kemudian orang-orang yang ada di situ datang kepada Petrus dan berkata: “Pasti engkau juga salah seorang dari mereka, itu nyata dari bahasamu.”
26:74 Maka mulailah Petrus mengutuk dan bersumpah: “Aku tidak kenal orang itu.” Dan pada saat itu berkokoklah ayam.
26:75 Maka teringatlah Petrus akan apa yang dikatakan Yesus kepadanya: “Sebelum ayam berkokok, engkau telah menyangkal Aku tiga kali.” Lalu ia pergi ke luar dan menangis dengan sedihnya.
26:70 Tetapi ia menyangkalnya di depan semua orang, katanya: “Aku tidak tahu, apa yang engkau maksud.”
26:71 Ketika ia pergi ke pintu gerbang, seorang hamba lain melihat dia dan berkata kepada orang-orang yang ada di situ: “Orang ini bersama-sama dengan Yesus, orang Nazaret itu.”
26:72 Dan ia menyangkalnya pula dengan bersumpah: “Aku tidak kenal orang itu.”
26:73 Tidak lama kemudian orang-orang yang ada di situ datang kepada Petrus dan berkata: “Pasti engkau juga salah seorang dari mereka, itu nyata dari bahasamu.”
26:74 Maka mulailah Petrus mengutuk dan bersumpah: “Aku tidak kenal orang itu.” Dan pada saat itu berkokoklah ayam.
26:75 Maka teringatlah Petrus akan apa yang dikatakan Yesus kepadanya: “Sebelum ayam berkokok, engkau telah menyangkal Aku tiga kali.” Lalu ia pergi ke luar dan menangis dengan sedihnya.
Dalam Yohanes 18 juga Petrus mengaku dia TIDAK
MENGENAL Yesus
18:13 Lalu mereka membawa-Nya mula-mula kepada
Hanas, karena Hanas adalah mertua Kayafas, yang pada tahun itu menjadi Imam
Besar;
18:14 dan Kayafaslah yang telah menasihatkan orang-orang Yahudi: “Adalah lebih berguna jika satu orang mati untuk seluruh bangsa.”
18:15 Simon Petrus dan seorang murid lain mengikuti Yesus. Murid itu mengenal Imam Besar dan ia masuk bersama-sama dengan Yesus ke halaman istana Imam Besar,
18:16 tetapi Petrus tinggal di luar dekat pintu. Maka murid lain tadi, yang mengenal Imam Besar, kembali ke luar, bercakap-cakap dengan perempuan penjaga pintu lalu membawa Petrus masuk.
18:17 Maka kata hamba perempuan penjaga pintu kepada Petrus: “Bukankah engkau juga murid orang itu?” Jawab Petrus: “Bukan!”
18:14 dan Kayafaslah yang telah menasihatkan orang-orang Yahudi: “Adalah lebih berguna jika satu orang mati untuk seluruh bangsa.”
18:15 Simon Petrus dan seorang murid lain mengikuti Yesus. Murid itu mengenal Imam Besar dan ia masuk bersama-sama dengan Yesus ke halaman istana Imam Besar,
18:16 tetapi Petrus tinggal di luar dekat pintu. Maka murid lain tadi, yang mengenal Imam Besar, kembali ke luar, bercakap-cakap dengan perempuan penjaga pintu lalu membawa Petrus masuk.
18:17 Maka kata hamba perempuan penjaga pintu kepada Petrus: “Bukankah engkau juga murid orang itu?” Jawab Petrus: “Bukan!”
Kemudian Petrus menyangkal lagi dalam ayat selanjutnya
18:25 Simon Petrus masih berdiri berdiang.
Kata orang-orang di situ kepadanya: “Bukankah engkau juga seorang murid-Nya?”
18:26 Ia menyangkalnya, katanya: “Bukan.” Kata seorang hamba Imam Besar, seorang keluarga dari hamba yang telinganya dipotong Petrus: “Bukankah engkau kulihat di taman itu bersama-sama dengan Dia?”
18:26 Ia menyangkalnya, katanya: “Bukan.” Kata seorang hamba Imam Besar, seorang keluarga dari hamba yang telinganya dipotong Petrus: “Bukankah engkau kulihat di taman itu bersama-sama dengan Dia?”
18:27Maka Petrus menyangkalnya pula dan ketika
itu berkokoklah ayam.
Kalau Petrus mengaku mengenal Yesus pada saat
itu, mungkin dia juga turut akan dihukum bunuh, karena murid-murid yang lain
telah melarikan diri, HANYA Petrus seorang yang menjadi saksi mata peristiwa tersebut.
Hal ini diceritakan dalam Alkitab Kristen anda sendiri. Anehnya dalam Yohanes menyebut
bahwa orang lain yang bertanya kepada Petrus, tetapi dalam Matius menyebut
seorang hamba wanita, kisah itu jelas tidak tepat dan orang yang menanya
berbeda.
Maka kenapa Petrus takut untuk mengaku bahawa
dia mengenal Yesus? Padahal dia berani melawan orang2 suruhan imam besar dan
sanggup memutuskan telinga salah seorang dari mereka dengan pedangnya??
Apa kalian tidak fikir,
bahwa Petrus TAHU bahawa orang yang disalib itu YANG BENAR BUKAN YESUS??????
Karena itu Petrus tidak mau mengaku bahawa dia
mengenal Yesus, Malah dia tidak coba langsung untuk membantu orang yang akan
disalib itu.
Dan perhatikan baik2 satu petikan dari ayat di
atas tadi
18:14 dan Kayafaslah yang telah menasihatkan
orang-orang Yahudi: “Adalah lebih berguna jika satu orang mati untuk seluruh
bangsa.”
Maka yang menghasut orang2 Yahudi agar menyalib Yesus ialah Kayafas. Dan perhatikan ayat di bawah ini
ketika orang suruhan imam besar menampar Yesus.
18:22Ketika Ia mengatakan hal itu, seorang
penjaga yang berdiri di situ, menampar muka-Nya sambil berkata: “Begitukah
jawab-Mu kepada Imam Besar?”
18:23Jawab Yesus kepadanya: “Jikalau kata-Ku
itu salah, tunjukkanlah salahnya, tetapi jikalau kata-Ku itu benar, mengapakah
engkau menampar Aku?”
Kenapa kelihatannya seperti dia ketakutan? Kenapa dia menjawab tamparan dari orang suruhan itu? Kenapa dia tidak redho dan tenang aja saat menerima tantangan itu? Persaksikanlah, orang itu adalah orang yang diserupakan dengan Yesus, bukan Yesus yang sebenar!
18:22Ketika Ia mengatakan hal itu, seorang penjaga yang berdiri
di situ, menampar muka-Nya sambil berkata: “Begitukah jawab-Mu kepada Imam
Besar?”
18:23Jawab Yesus kepadanya: “Jikalau kata-Ku itu salah,
tunjukkanlah salahnya, tetapi jikalau kata-Ku itu benar, mengapakah engkau
menampar Aku?”
Penutup
SEMUA nabi dan RASUL beriman kepada kematian
dan TIDAK TAKUT kepada kematian,
Hal itu termasuk Yesus sendiri
Karena itu Allah mengatakan dalam AlQuran bahwa
orang yang disalib itu adalah orang yang DISERUPAKAN wajahnya dengan Isa a.s
Kerana itulah orang yang mau disalib itu
mengatakan;
“…..Eli Eli lama sabakhtani…..” Matius 27:46
yang dalam bahasa Arab “Allah Allah lamma
tadakhtani”
dalam bahasa Indonesia, “Allah Allah kenapa
kau tinggalkan aku??”
Itu BUKTI JELAS bahwa orang yang disalib itu
BUKAN Isa atau Yesus, karena Yesus TIDAK TAKUT kepada KEMATIAN dan sentiasa
PASRAH dan REDHO kepada ALLAH S.w.t.
Dan Allah Maha Melihat, Allah Maha Mengetahui.
BAGAIMANA mungkin Isa a.s mengatakan Allah telah MENINGGALKANNYA??? Padahal
Isa a.s sendiri pun tahu bahawa ALLAH Maha Melihat.
“Wahai Ahli Kitab! Sesungguhnya telah datang kepada kamu Rasul
Kami (Muhammad, s.a.w) dengan menerangkan kepada kamu banyak dari
(keterangan-keterangan dan hukum-hukum) yang telah kamu sembunyikan dari Kitab
Suci, dan ia memaafkan kamu (dengan tidak mendedahkan) banyak perkara (yang
kamu sembunyikan). Sesungguhnya telah datang kepada kamu cahaya kebenaran (Nabi
Muhammad) dari Allah, dan sebuah Kitab (Al-Quran) yang jelas nyata
keterangannya.
Dengan (Al-Quran) itu Allah menunjukkan jalan-jalan keselamatan
serta kesejahteraan kepada sesiapa yang mengikut keredaanNya, dan (dengannya)
Tuhan keluarkan mereka dari gelap-gelita (kufur) kepada cahaya (iman) yang
terang-benderang, dengan izinNya; dan (dengannya juga) Tuhan menunjukkan mereka
ke jalan yang lurus.
Demi sesungguhnya, kafirlah orang-orang yang berkata:
“Bahawasanya Allah ialah Al-Masih Ibni Maryam) katakanlah (wahai Muhammad):
“(Dakwaan itu tidak benar) kerana siapakah yang dapat menahan (seksa) dari
Allah sedikit jua pun kalau Ia mahu membinasakan Al-Masih Ibni Maryam beserta
ibunya dan orang-orang yang ada di muka bumi semuanya?” Dan (ingatlah) bagi
Allah jualah kuasa pemerintahan langit dan bumi dan segala yang ada di antara
keduanya. Ia menciptakan apa jua yang dikehendakiNya. Dan (ingatlah) Allah Maha
Kuasa atas tiap-tiap sesuatu.” Surah Al Maa’idah : Ayat 15 – 17
Sadarlah wahai saudara Kristen, kitab
Perjanjian Baru itu ditulis setelah berpuluh tahun Yesus tidak ada di dunia
ini. Dan ianya adalah penulisan berdasarkan riwayat mereka-mereka yang
terdahulu, bukan firman dari Allah itu sendiri. Ianya tidak ada
pengesahan/Approval oleh Yesus sendiri karena tidak ditulis saat Yesus masih
ada di dunia. Malah pPenulis-penulis Injil bukan RASUL, karena seorang RASUL harus
punya MUKJIZAT. Penulis-penulis injil yang ada dalam AlKitab itu hanya menulis
menurut penceritaan semula oleh orang lain dan ilham-ilham sendiri.
Sadarlah
bahwa ianya juga telah banyak dipinda, diupdate, dirubah ayat-ayatnya mengikut
kesesuaian zaman dan sebagainya. Sadarlah bahwa yang menulis kitab tersebut dan
menyebar Kristen pada awalnya adalah orang2 Yahudi dan pemerintah Roma yang
menuduh telah Yesus sesat. Kembalilah menTAUHIDkan ALLAH dengan sebenarnya.
Wallahu a’lam
Rujukan:
1 – AlQuran AlKarim
0 comments:
Post a Comment