Thursday, 27 October 2016

MENJAWAB TUDUHAN TERHADAP AL QURAN

Assalaaamu’alaikum w.b.t…..  
Pada bagian ini akan dicoba menjawab beberapa tuduhan terhadap Al Quran yang dilakukan oleh para misionaris dan tukang fitnah Islam.



Tuduhan : AlQuran tidak asli karena udah dibakar Uthman

Jawaban :
Yang benar, AlQuran yang dibakar Khalifah Uthman r.a cuma yang berbeda dialek karena para penulis AlQuran pada zaman Muhammad s.a.w masih hidup, dari berbagai suku Arab seperti Muhajirin, Ansar, Aus, Kwarij, Quraish dan lain-lain. 
Hal ini telah dibelokkan oleh para tukang fitnah yang buta pengetahuan untuk mengatakan bahwa AlQuran saat ini tidak asli karena udah dibakar Uthman.
Yang pasti, AlQuran yang ada hingga sekarang adalah benar asli, apalagi dihafal dari saat mula diturunkan.
Khalifah Uthman menyatu semua muslim dengan AlQuran dialek Arab Quraish dan lain-lain dialek AlQuran dimusnahkan bagi membina kesatuan muslim dengan satu bahasa AlQuran. 
Maka harus melihat kepada tujuan baik yang dilakukan Uthman itu.
Terpenting AlQuran dialek Quraish yang dipilih Uthman itu adalah bahasa sehari Muhammad s.a.w karena nabi Allah itu dari suku Arab Quraish dan berbicara dalam dialek itu.

Hasil usaha murni Uthman itu, hingga sekarang seluruh dunia muslim mengguna satu aja bahasa AlQuran yaitu Arab Quraish. 


Tuduhan : Salah hitung dalam penciptaan langit dan bumi
1) BERAPA HARI UTK MENCIPTAKAN LANGIT DAN BUMI ?
(7.54) Sesungguhnya Tuhan kamu ialah Allah yang telah menciptakan langit dan bumi dalam enam masa,
(10.3) Sesungguhnya Tuhan kamu ialah Allah Yang menciptakan langit dan bumi dalam enam masa
Lihat juga Quran 11:7.
Jadi berdasar ayat-ayat diatas, Allah menciptakan bumi dan langit dalam 6 masa/hari. Tapi kemudian lihatlah dibawah ini !
(41.9) Katakanlah: “Sesungguhnya patutkah kamu kafir kepada Yang menciptakan bumi dalam dua masa
(41.10) Dan Dia menciptakan di bumi itu gunung-gunung yang kokoh di atasnya. Dia memberkahinya dan Dia menentukan padanya kadar makanan-makanan (penghuni) nya dalam empat masa.
(41.12) Maka Dia menjadikannya tujuh langit dalam dua masa …
Nah sekarang, hitunglah sendiri : 2 (bagi bumi) + 4(kadar-kadar makanan) + 2 (bagi langit) = DELAPAN hari; dan BUKAN ENAM !!!

Jawaban :
Sila perhati dan teliti baik-baik semula pada ayat-ayat tersebut. Pada 2 ayat pertama itu mengatakan penciptaan langit dan bumi, artinya semuanya adalah 6 hari. Sedangkan lihat pada ayat ini yang kemudiannya,
(41.10) Dan Dia menciptakan di bumi itu gunung-gunung yang kukuh di atasnya. Dia memberkahinya dan Dia menentukan padanya kadar makanan-makanan (penghuni) nya dalam empat masa.

Ayat ini bukan hanya menerangkan tentang penciptaan Bumi saja, tetapi termasuk juga memberkahinya dan menentukan padanya kadar makanan-makanan penghuninya. Ia merupakan gabungan/cantuman antara masa penciptaan Bumi selama 2 hari dan kemudian diberkatiNya bumi itu dan ditentukan padanya kadar makanan-makanan, yang mana mengikut ahli-ahli tafsir,  termasuklah pembentukan lautan, gunung, binatang, tumbuhan dan sebagainya.
Maka ternyata benar apa yang dijelas dalam AlQuran, yaitu penciptaan bumi selama 2 hari,  evolusi pembentukan di atas muka bumi selama 2 hari, dan penciptaan langit selama 2 hari. Yang mana kesemuanya adalah 6 hari.  Maka ternyata di situ tukang penuduh tidak membaca ayat-ayat tersebut dengan teliti.


…….
…….
Tuduhan : HARI2 ALLAH : 1000 atau 50.000 tahun ?

(22.47) Sesungguhnya sehari di sisi Tuhanmu adalah seperti seribu tahun menurut perhitunganmu.

(70.4) Malaikat-malaikat dan Jibril naik (menghadap) kepada Tuhan dalam sehari yang kadarnya lima puluh ribu tahun.

Jawaban :

Coba perhatikan ayat yang kedua itu baik-baik, apa ada  di situ menyebut SEHARI di sisi Tuhan?  Sedangkan ayat kedua itu menerangkan perihal lama mana malaikat-malaikat itu naik mengadap Tuhan, bukan mengatakan tentang sehari di sisi Tuhan seperti ayat yang pertama di atas. Maka di mana pertantangannya? Tidak ada!.
Dan sebagaimana kita tahu, ianya kemungkinan sehari di sisi malaikat-malaikat itu atau sehari di sisi kita. Dan adalah sehari di sisi Allah S.w.t tidak sama dengan sehari di sisi kita.
…….
…….

Tuduhan: Siapa yang duluan ? Menurut ayat-ayat dibawah ini, Allah mengatakan : Bumi terlebih dahulu, tapi juga mengatakan langit terlebih dahulu!

Q 29.2 Dia-lah Allah, yang menjadikan segala yang ada di bumi untuk kamu dan Dia berkehendak (menciptakan) langit, lalu dijadikan-Nya tujuh langit.
Lihat juga Q 79: 27 – 30 !
Jadi benarkah menurut Quran, bumi diciptakan sebelum alam semesta ? Apa sains modern membuktikan begitu? Apa pula yang dimaksud dengan ketujuh lapisan langit itu ? Menurut sains modern, tidak ada atap diatas bumi kita. Hanya alam semesta tanpa batasan.

Jawaban :
Penuduh mengatakan ayat itu mengatakan Bumi yang diciptakan terlebih dahulu, sedangkan tiada pun diterangkan yang mana diciptakan terlebih dahulu dengan jelas. Hanya Bumi disebut terlebih dahulu tetapi tidak dinyatakan dengan sejelasnya bahawa ia lah yang diciptakan terlebih dahulu.  Tiada langsung disebutkan yang ini diciptakan dahulu, kemudian yang itu, kemudian yang itu, tidak ada!
Maka tuduhan ini adalah opini sempit penuduh semata. Walau ada ahli meteorologi yang membenarkan tentang kejadian bumi ini terlebih dahulu, tetapi hal ini sains sendiri tidak dapat memastikannya. Mana mungkin sains mengetahui mana yang dijadikan terlebih dahulu, karena semua itu hanya dalam ilmu Allah.

Tentang atap di atas bumi itu,  para peneliti telah mengatakan bahwa ianya adalah sesuai dengan lapisan Ozon apa bila bercakap tentang sains moden. Lapisan Ozon bertindak sebagai lapisan pelindung, sama ada melindungi Bumi dari sinar UV matahari, dari tahi bintang, dan dari apa saja objek luaran Bumi. Maka sesuai lah dan amat cocok disebut sebagai atap, dan itu menunjukkan bahwa AlQuran telah menyebut tentang lapisan Ozon sejak 1400 tahun yang lalu yang mana saintis moden hanya menemui tentangnya pada kebelakangan ini.  MasyaAllah
…….
…….

Tuduhan : Bumi tempat peristirehatan Matahari?
(36.38) dan matahari berjalan di tempat peredarannya. Demikianlah ketetapan Yang Maha Perkasa lagi Maha Mengetahui.
(36.39) Dan telah Kami tetapkan bagi bulan manzilah-manzilah, sehingga (setelah dia sampai ke manzilah yang terakhir) kembalilah dia sebagai bentuk tandan yang tua.
[36.40] Tidaklah mungkin bagi matahari mendapatkan bulan dan malam pun tidak dapat mendahului siang. Dan masing-masing beredar pada garis edarnya.

Allah memang saintis hebat. Dimana letak matahari dan bulan ?
Bgm mereka dapat saling mendahului ? Apakah mereka bertetangga ?
‘Allah’ dulu melihat dari bumi bahwa matahari dan bulan bergerak dari timur ke barat, dlm langit yg sama, tanpa bertabrakan. Allah tidak tahu bahwa fenomena ini diakibatkan karena rotasi bumi dan BUKAN rotasi matahari. Bagi bumi, matahari tidak bergerak2, karena bumi berada pada peredaran/gravitas matahari, spt kami (manusia) berada dlm peredaran/gravitas bumi. Allah tidak pernah mengatakan dlm Qurannya bahwa BUMI BERPUTAR PADA SUMBUNYA (ROTASI). Mungkin Allah tidak dapat merasakan rotasi bumi.
Jawaban :
Pertuduhan di atas telah lama terjawab oleh sains sendiri bahwa matahari turut beredar pada paksinya di dalam galaksi Bima Sakti ini. Maka ia sekali lagi membuktikan bahawa AlQuran adalah sebuah kitab yang agung, kerana penemuan baru dalam ilmu astronomi yang baru dapat disahkan, telah lama dinyatakan dalam AlQuran iaitu lebih 1400 tahun yang lalu.  Ini menunjukkan Nabi Muhammad S.a.w bukan berkata mengikut apa berdasar pikirannya, tetapi mengikut WAHYU yang diturunkan kepadanya dari Tuhan semesta alam yaitu Allah S.W.T.  Bagaimana mungkin seorang nabi yang asalnya ‘ummi’ yaitu tidak dapat dan tidak pernah membaca dan menulis bisa memperkatakan hal yang sedemikian? Apa lagi untuknya mengutip dari buku atau ajaran lain.  Wallahu a’lam

…….
…….
Tuduhan : Matahari Terbenam di dalam laut berlumpur hitam
Tuduhan ini berdasar Surat Al Kahfi ayat 83-86 
“Mereka akan bertanya kepadamu (Muhammad) tentang Dzulkarnain. Katakanlah: “Aku akan bacakan kepadamu cerita tantangnya. Sesungguhnya Kami telah memberi kekuasaan kepadanya di (muka) bumi, dan Kami telah memberikan kepadanya jalan (untuk mencapai) segala sesuatu maka dia pun menempuh suatu jalan, Hingga apabila dia (Dzulkarnain) telah sampai ke tempat ter benam matahari, dia melihat matahari terbenam di dalam laut yang berlumpur hitam, dan dia mendapati di situ segolongan umat. Kami berkata, "Hai Dzulkarnain, kamu boleh menyiksa atau boleh berbuat kebaikan terhadap mereka." (QS Al-Kafhi ayat 83-86)

Kalau kita lihat ayat itu, disebutkan bahwa ada tempat terbenamnya matahari, di mana matahari bukan hanya terbenam, tapi disebutkan tempatnya masuk ke dalam bumi, yaitu di laut yang berlumpur hitam.
Ayat itu cuma secara analogi. Apa matahari turun ke bumi dan masuk di dalam laut? Tidak bukan? Itu hanya subjektif yaitu seseorang yang melihat seolah seperti matahari masuk ke dalam laut, padahal tidak.
Allah cuma menceritakan apa yang dilihat Dzulkarnain, bukan kondisi matahari seperti itu. Hal ini pun bisa terjadi pada semua orang yang berada di pinggir pantai yang melihat saat matahari mau terbenam, seolah-olah melihat matahari terbenam ke dalamnya (masuk ke dalam laut) - padahal tidak.
Allah udah menerang di ayat lain tentang peredaran matahari yg terbit dari timur berputar mengeliling bumi,

“Sesungguhnya Allah menerbitkan matahari dari timur, maka terbitkanlah dia dari barat,” (Al Baqarah 2:258)
…….
…….

Tuduhan :  ini adalah pertantangan dalam Al-Quran, tentang zina.
“Dan janganlah kamu mendekati zina, sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji. Dan suatu jalan yang buruk” (QS. 17 Al Israa -perjalanan malam hari- 32)
“Perempuan perempuan yang berzina dan laki laki yang berzina deralah masing masing seratus kali. Dan janganlah kamu belas kasihan kepada keduanya….” (QS. 24 An Nuur -cahaya- 2)

bertantangan dengan >
Dan orang orang yang menjaga kemaluannya, kecuali terhadap isteri isteri mereka atau budak budak yang mereka miliki sesungguhnya mereka dalam hal ini tiada tercela” (QS. 23 Al Mukminun – orang yang beriman- 5,6)
Dan orang orang yang memlihara kemaluannya kecuali terhadap isteri isteri mereka dan budak budak yang mereka miliki maka sesungguhnya mereka dalam hal ini tidak tercela” (QS. 70 Al Ma’ariij -tempat naik- 29-30)
” …Kawinilah wanita wanita yang kamu senangi, dua, tiga atau empat, jika kemudian kamu tidak dapat berlaku adil, maka kawinilah seorang saja, atau budak budak yang mereka miliki.” (QS. 4 An Nisaa -wanita- 3)
“Kamu boleh mengganti siapa saja yang kamu kehendaki, juga boleh menggauli perempuan yang telah kamu cerai, maka tidak ada dosa bagimu.” (QS. 33 Al Ahzaab -golongan yang bersekutu- 51)

Jawaban :
Tentang ZINA, mana PERTENTANGANNYA??
Tidak ada pertentangan karena semua adalah bagian-bagian HUKUM. Maka cuba nyatakan apa pertentangannya??
Tentang ayat “Kamu boleh mengganti siapa saja yang kamu kehendaki, juga boleh menggauli perempuan yang telah kamu cerai, maka tidak ada dosa bagimu.” (QS. 33 Al Ahzaab -golongan yang bersekutu- 51)
Ayat sebenarnya berbunyi begini;
“Engkau boleh menangguhkan sesiapa yang engkau kehendaki dari mereka dan engkau boleh mendampingi sesiapa yang engkau kehendaki, dan sesiapa yang engkau hendak mendampinginya kembali dari mereka yang telah engkau jauhi itu maka tidaklah menjadi salah bagi mu melakukannya ……. ” Surah Al Ahzaab : Ayat 51

Arti sebenar “mereka yang telah engkau jauhi itu” bukan BERCERAI seperti mana orang-orang BERCERAI NIKAH yang terjadi saat ini.
Jauhi di situ yaitu nabi tinggalkan / jauhkan dari tempat tidur.  Ia ada kaitan kejadian saat itu dimana ada isteri-isteri nya yang cemburu dan meminta tambahan BELANJA.
Maka nabi Muhammad telah meninggalkan mereka sehingga sebulan. Oleh kerana isteri-isteri nabi takut diceraikan oleh nabi, maka mereka pergi memujuk nabi. Selepas itu turunlah ayat itu yang MEMBERI KEIZINAN kepada nabi Muhammad untuk menggauli mana-mana isterinya itu
Itu bukan perkataan CERAI seperti mana TALAQ dalam kahwin seperti saat ini.
Ayat itu merujuk kepada kisah Nabi Muhammad s.a.w dengan isteri2nya
Perkataan ‘‘azalta’ / عَزَلۡتَ di dalam ayat itu berarti ‘ yang kamu jauhi / tinggalkan
Dalam Englishnya set aside BUKAN divorce. Sedangkan CERAI bagi kahwin/nikah dalam bahasa arab artinya ‘Talaq’

Kerna itu lah harus belajar sedikit bahasa Arab agar memahami bahasa Arab dengan benar, kemudian bisa menerjemah ayat AlQuran dengan baik.
…….
…….

Tuduhan : Tentang membunuh- AlQuran mengajar membunuh dan keganasan.
“. Bunuhlah dirimu!Hal itu lebih baik bagimu pada sisi Tuhan yang menjadikan kamu,maka Tuhan akan menerima taubat.” (QS. 2 Al Baqarah -sapi betina- 54)
Bertentangan dengan:
“….Janganlah kamu membunuh dirimu sendiri, sesungguhnya Allah maha penyayang kepadamu.” (QS 4 An Nisaa – wanita – 29)

Jawaban:
Tentang MEMBUNUH, ini ayat penuhnya:
“Dan (ingatlah), ketika Musa berkata kepada kaumnya: “Hai kaumku, sesungguhnya kamu telah menganiaya dirimu sendiri kerana kamu telah menjadikan anak lembu (sebagai sembahanmu), maka bertaubatlah kepada Tuhan yang menjadikan kamu dan bunuhlah dirimu. Hal itu adalah lebih baik bagimu pada sisi Tuhan yang menjadikan kamu, maka Allah akan menerima taubatmu. Sesungguhnya Dialah Yang Maha Penerima taubat lagi Maha Penyayang. ” Al baqarah: 54.

Ayat itu menerangkan kata-kata Nabi Musa terhadap umatnya yang telah MEMBUAT PATUNG LEMBU dan menyembahnya. Sila refer kitab-kitab Tafsir.
“Bunuhlah dirimu “ pada ayat itu adalah Nabi Musa menyuruh kaumnya mengHUKUM BUNUH manusia-manusia yang telah SYIRIK itu, jika sekiranya mereka tidak mau KEMURKAAN yang lebih besar dari Allah. Maka orang-orang beriman yang mengikuti Musa, mengHUKUM bunuh terhadap orang-orang MUSYRIK itu.
Ianya sama jika Nabi Musa sendiri membunuh mereka, karena kamu pun sudah tahu bahwa Nabi Musa a.s berperang membunuh orang2 MUSYRIK dan KAFIR. 
Dan bagaimana dengan ayat-ayat Bible yang mengajar membunuh dan keganasan?
“Akan tetapi semua seteruku ini, yang tidak suka Aku menjadi rajanya, bawalah mereka kemari dan BUNUHLAH mereka di depan mata-Ku” (Lukas 19:27).
“Bunuh orang kafir dan musyrik !! ” (Ulangan 13:6-9)

“Potong kaki, tangan & cungkil mata orang yang menyesatkan..” (Matius l8:8-9)
…….
…….
Tuduhan : Pada jaman Muhammad masih hidup AlQuran masih belum dibuku kan.
Zaid bin Tsabit menuturkan, bagaimana tugas tersebut dia lakukan, “Al-Quran saya kumpulkan dari berbagai bentuk kertas, kulit, potongan tulang dan dari dada-dada para penghapalnya.” 
Ouuuu masih belum berupa buku, pantasan tidak ada namanya!

Jawaban : Nama Al Quran telah ada dalam Al Quran berdasar firman Allah yang banyak menyebut Al Quran. Muhammad sendiri menyebut ayat-ayat AlQuran diturunkan kepadanya.

Firman Allah; "Sesungguhnya Kami lah yang menurunkan AlQuran, dan sesungguhnya Kami benar-benar memeliharanya." Al Hijr: 9

Tiap-tiap ayat AlQuran yang turun langsung dihafal dan ditulis. Ayat-ayat AlQuran itu dikumpul kemudiannya menjadi kitab Al Quran yang kalian bilang buku. Maka kitab AlQuran berisi ayat-ayat AlQuran.

PROSES PENGUMPULAN ALQURAN

Zaid hanya mengumpul suhuf-suhuf AlQuran yang berupa lembaran kertas, kulit, pelepah tamar dan tulang-tulang, berdasar hafalan dari mula ayat diturunkan hingga akhir ayat dengan dimonitor oleh para Hufaz dan Hafiz AlQuran.
Zaid bin Tsabit menuturkan, bagaimana tugas tersebut dia lakukan, “Al-Quran saya kumpulkan dari berbagai bentuk kertas, kulit, potongan tulang dan dari dada-dada para penghapalnya.” 

Tidak ada yang heran AlQuran belum dibukukan, kerna sebelum saat pengumpulan itu, dari jaman Muhammad s.a.w masih hidup AlQuran sudah dihafal oleh para sahabat dan banyak orang termasuk ada banyak para Hufaz dan Hafiz Al Quran. Itu adalah HIKMAH kenapa AlQuran dihafal. Hingga saat ini Al Quran dihafal dan hampir semua muslim bisa membaca ayat Al Quran tanpa melihat Al Quran. 
Kerna itu ada para pembenci Islam coba merubah sedikit ayat Al Quran, tetapi muslim dan para Hafiz AlQuran bisa menditeksi nya!

Kenapa Al Quran bisa dihafal? Kerna itu adalah mukjizat Al Quran. Berbeda dengan Bible yang tidak bisa dihafal kerna ia tidak ada mukjizat dan sudah rusak oleh tangan jahil manusia, apalagi sudah campur nambah karangan manusia, bukan lagi firman Allah.


Untuk mengerti hikmah AlQuran dihafal, lungsuri video ini, LIHAT MULAI MINIT 5:20 https://www.youtube.com/watch?v=nc-yVh9K00U

Kemudian, banding sama video ini https://www.youtube.com/watch?v=nc-yVh9K00U 

PROSES PEMBUKUAN ALQURAN

Pada masa pemerintahan khalifah ke-3 yakni Utsman bin Affan, terdapat keragaman dalam cara pembacaan Al-Qur'an (qira'at) yang disebabkan oleh adanya perbedaan dialek (lahjah) antara suku yang berasal dari daerah berbeda-beda.
Hal ini menimbulkan kekhawatiran Utsman sehingga ia mengambil kebijakan untuk membuat sebuah mushaf standard (menyalin mushaf yang dipegang Hafsah) yang ditulis dengan sebuah jenis penulisan yang baku. Standard tersebut, yang kemudian dikenal dengan istilah cara penulisan (rasam) Utsmani yang digunakan hingga saat ini.

Bersamaan dengan standardisasi ini, seluruh mushaf yang berbeda dengan standar yang dihasilkan diperintahkan untuk dimusnahkan (dibakar).

Harus kalian tahu, bahwa bahasa AlQuran yang asli adalah dalam dialek Quraish, yaitu bahasa ibunda nabi Muhammad s.a.w kerna baginda berketurunan Arab Quraish.

Suhuf2 yang musnah pada jaman Uthman itu ditulis dalam beberapa dialek Arab yang berbeda suku, kerna sahabat dan penulis Al Quran saat itu dari berbagai suku, seperti Quraisy, Ansar, Muhajirin dll.

Maka, Uthman dan para hafiz Al Quran menyusun AlQuran mengikut dialek / loghat Quraisy TANPA MERUBAH MAKNA / ARTI mau pun MENAMBAH. Tujuannya adalah untuk memudah pembacaan oleh mereka yang bukan Arab dan tidak keliru. 
Susunan semula Uthman itu ditulis dan disalin mengikut ejaan dan sebutan Arab Quraisy yang tepat mengikut bacaan nabi Muhammad selaku seorang yang berbangsa Arab Quraisy.

(PADA JAMAN UTHMAN, ADA BANYAK PARA HUFAZ DAN HAFIZ AL QURAN, MEREKA MEMONITOR PENYALINAN SEMULA AL QURAN - MAKA GAK BISA MERUBAH WALAU SATU AYAT AL QURAN)

Uthman juga meminta Suhuf dari Afsa dan Aishah (Isteri Muhammad s.a.w). Suhuf2 yang ada bersama isteri-isteri nabi itu adalah semua yang telah diakui oleh Rasulullah s.a.w. Dan suhuf ini dijadikan bandingan dengan susunan semula Uthman itu.

Walau banyak Suhuf2 asal dibakar, tetapi dibakar karena lembaran2 atau sebagainya itu sudah lusuh. Dan demi menghasil satu AlQuran yang standard.
Ada banyak hikmahnya mengapa ia dibakar. Yang pasti, agar TIDAK KELIRU dalam cara pembacaan Al-Qur’an (qira’at).


Dari hadis sahih, Ibnu Hajar mengatakan, “Bagi kalangan umat Islam bukan Arab yang ingin membaca Al-Qur’an,” katanya. “pilihan bacaan yang paling tepat adalah berdasarkan dialek Quraish. Sesungguhnya dialek Quraish merupakan pilihan terbaik bagi kalangan Muslim bukan Arab (sebagaimana semua dialek Arab sama susahnya bagi Mereka)”

0 comments:

Post a Comment

Copyright © 2014 Ku Deens Blog | Designed With By Blogger Templates
Scroll To Top